Selasa, 07 April 2009

DICA CLUB's (Discussion Children's of Aliyah) - Kelompok Diskusi Pelajar Aliyah

MEMBUDAYAKAN MEMBACA DAN MENULIS

Menulis pada hakikatnya merupakan sebuah pekerjaan menuangkan ide khayalan (abstrak) ke dalam media tulisan. Dengan menulis, berarti seseorang telah berfantasi untuk mengaplikasikan ide-idenya yang dikemas dalam bentuk bahasa tulis. Kesanggupan manusia untuk berfantasi atau berkhayal disebut Imagenation (F. Patty : 112). Melalui imagination atau imajenasi memungkinkan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, sesuatu yang belum ada.

Kita sebagai bagian dari komunitas / kaum yang mengenyam pendidikan, tentu saja senantiasa melakukan imajenasi dalam kesehariannya. Baik ketika berada di rumah maupun saat berada di sekolah. Melalui imajenasi itulah kita dituntut untuk maju dalam setiap langkah, kreatifitas, karya atau hasil kerjanya. Seiring dengan berbagai aktifitas yang ada, kita dituntut untuk berimprovisasi melalui kreatifitas / karya tulis kita. Sebab hanya dengan menulis inilah kita akan tampak sebagai seorang yang berpendidikan (ilmuwan) dari pada profesi lainnya.

Francis Bacon mengatakan bahwa dengan membaca membuat seorang manusia menjadi berisi, diskusi membuatnya menjadi siap dan menulis membuatnya menjadi jelas dan pasti. Oleh karena itu, seseorang yang terpelajar akan terlihat bermakna dalam profesinya, jika seseorang tersebut mau membaca dan menulis.

Pada sisi lain dikatakan pula bahwa seseorang dapat dikatakan berpendidikan bilamana orang tersebut mampu melaksanakan kedua pekerjaan itu yaitu membaca dan menulis. Sebagaimana dituturkan oleh A. Chaedar Alwasilah bahwa literasi adalah budaya baca tuli dan orasi adalah budaya dengar ucap. Orang berpendidikan disebut literat, karena mampu melakukan keduanya. Jadi seorang yang banyak membaca tapi tidak dapat menulis dapat dikatakan setengah berpendidikan.

Membaca dalam hidup sangat besar manfaatnya, karena selain mendapat informasi baru, secara tidak langsung telah bertambah ilmu bagi si pembaca. Dengan membaca, seseorang akan bertambah pengalamannya. Melalui menulis seseorang dapat menulis sebagai wujud kepedulian untuk merespon orang lain. Sebagaimana P. Astamoen mengatakan bahwa manfaat membaca adalah sebagai bahan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran, sebagai bekal, pelajaran, pengembangan kemampuan literasi dan bahan untuk menulis. Karena tidak mungkin menjadi penulis yang baik jika belum pernah menjadi pembaca yang baik.

Oleh karenanya, marilah kita ciptalan budaya membaca dan menulis agar kita senantiasa termasuk ke dalam kategori orang berpendidikan. Dengan hadirnya bulletin ini, mari kita berlomba-lomba untuk memberikan warna sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar